Liput Kepulangan Jamaah Haji Belitung, Dua Jurnalis Ini Tak Kuasa Membendung Air Mata

- 30 Juni 2024, 23:16 WIB
Penyambutan kepulangan jamaah haji asal Belitung di Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung, Minggu 30 Juni 2024.
Penyambutan kepulangan jamaah haji asal Belitung di Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung, Minggu 30 Juni 2024. /

Betare Belitong - Suasana haru menyelimuti proses penyambutan kepulangan 59 jamaah haji asal Belitung di terminal kedatangan VIP Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung, Minggu 30 Juni 2024.

Saat pesawat Garuda Indonesia (GIA) yang mengangkut 59 orang jamaah haji asal Belitung mendarat di Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung. Adelina Nurmalitasari jurnalis Pos Belitung mulai melakukan siaran langsung menggunakan telepon pintarnya.

Sementara itu, jurnalis LKBN Antara Biro Bangka Belitung, Apriliansyah juga mulai mengarahkan telepon pintarnya untuk mengabadikan momen demi momen kedatangan 59 jamaah haji asal Belitung.

Kedatangan para jamaah haji Belitung disambut langsung oleh Pj Bupati Belitung, Yuspian didampingi oleh Ketua Komisi I DPRD Belitung, Syamsir, Executive General Manager (EGM) Bandara HAS Hanandjoeddin, Hernindya Arie Setyawan, dan jajaran Forkopimda Belitung lainnya.

Pemandangan yang mengandung bawang pun mulai terasa. Saat para jamaah haji melakukan sujud syukur usai menginjakan kakinya kembali di kampung halaman.

Selanjutnya satu per satu jamaah haji mulai menyalami Pj Bupati Belitung yang telah menyambut kedatangan mereka di selasar terminal kedatangan Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung.

Suasana haru kembali semakin terasa, saat istri almarhum H. Abdul Rani Rasyid (74) salah seorang jamaah haji asal Belitung yang wafat di Tanah Suci pada 19 Juni lalu yakni Hj Murtama disambut oleh Pj Bupati Belitung, Yuspian.

Hj Murtama harus didorong menggunakan kursi roda oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Ia pun tak kuasa membendung air mata pula saat Pj Bupati Belitung, Yuspian menyalaminya dan menguatkannya agar tetap tegar dan tabah.

Selanjutnya sesaat setelah seluruh jamaah haji asal Belitung masuk ke terminal kedatangan VIP Bandara Hanandjoeddin Belitung untuk bersiap mengikuti acara seremonial penyambutan. Mata jurnalis Pos Belitung, Adelina Nurmalitasari mulai berkaca-kaca.

Di sisi lain, hal yang sama juga dialami oleh Pj Bupati Belitung saat menyampaikan kata sambutan di hadapan para jamaah haji.

Selain itu, suara Yuspian juga sempat terbata-bata. Hal ini tidak lain dan tidak bukan, karena ada satu jamaah haji asal Belitung yang meninggal dan dimakamkan di Tanah Suci yakni Abdul Rani Rasyid (74).

Kembali ke sosok Adelina Nurmalitasari jurnalis Pos Belitung. Dirinya mulai menepi dan merapat ke tepi dinding terminal kedatangan VIP Bandara Hanandjoeddin Belitung.

Tangisnya pun semakin pecah, air mata Adel sapaan akrabnya mulai membasahi pipi.

"Gak kuat bang, jadi nangis," ujarnya singkat.

Ia menjelaskan, suasana haru itu pun begitu terasa saat sosok istri almarhum H. Abdul Rani Rasyid (74) turun dari pesawat dan mulai menyalami Pj Bupati Belitung dan tamu lainnya.

"Iya, saat itulah, aku sedih ga bisa kebayang lah sedihnya," ujar Adel.

Di sisi lain, Pada saat meliput pelepasan jamaah haji Belitung di ruang sidang Pemkab Belitung beberapa waktu lalu. Adel sempat mengabadikan momen kala almarhum H. Abdul Rani Rasyid (74) saat memeluk Kepala Kantor Kementerian Agama Belitung, Masdar Nawawi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, MZ Hendra Caya.

"Meskipun saya tidak mengenal dekat sosok almarhum H. Abdul Rani Rasyid (74) namun saya mengetahui dan sempat berkomunikasi dengan sosok tersebut, inilah yang buat saya jadi terharu dan menangis," jelas Adel.

Melibatkan Perasaan

Sementara itu, jurnalis LKBN Antara Biro Bangka Belitung, Apriliansyah juga tampak terharu kala meliput kepulangan jamaah haji asal Belitung.

Meskipun tangisnya tidak pecah, namun mata April sapaan akrabnya juga terlihat berkaca-kaca.

"Kami menjadi saksi pada saat pelepasan dan penyambutan kepulangan jamaah haji Belitung. Apalagi ada satu orang jamaah haji asal Belitung wafat di sana. Semua orang berharap pergi lengkap dan pulang lengkap. Namun
Allah SWT lebih sayang dengan H. Abdul Rani Rasyid (74) atau kami biasa memanggilnya Ayah Agok beliau wafat di Tanah Suci," jelasnya.

Menurut April, meliput pelepasan dan pemulangan jamaah haji melibatkan perasaan tidak hanya sebatas kata-kata saja. Sehingga terkadang timbul perasaan yang cukup emosional dan rasa haru yang mengharu biru.

"Salah satunya adalah pada momentum ini (penjemputan kedatangan jamaah haji) karena kita tahu bahwa ibadah haji adalah ibadah fisik yang menguras tenaga sehingga tidak mudah apabila di tengah kondisi suhu Arab Saudi yang mencapai 50 derajat celsius di sana," paparnya.

April menjelaskan, menangis bagi seorang pewarta saat meliput maupun menulis berita adalah hal yang alamiah dan biasa saja. Hal tersebut terjadi karena menulis berita terkadang melibatkan perasaan maupun sisi emosional.

"Apabila menangis karena meliput maupun menulis berita itu adalah pelepas dahaga kekeringan kalbu maupun hati. Karena wartawan juga manusia. Terkadang jumud menulis berita maupun deadline lain. Ketika ada getaran rasa sedih kemudian menangis bagi saya itu oase atau kelegaan batin, itulah dimensi seorang jurnalis yang mungkin tak diketahui banyak orang," sebut April.***

Editor: Angga


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah