Waspada Akhir Bonus Demografi: Bangka Belitung Menuju 2042

- 23 Februari 2024, 15:13 WIB
Ilustrasi Bonus Demografi.
Ilustrasi Bonus Demografi. /Epaper Media Indonesia/

Betare Belitong - Hasto Wardoyo, Pimpinan BKKBN Indonesia, menekankan perlunya kewaspadaan terhadap fase bonus demografi yang telah dilalui oleh beberapa daerah sejak tahun 2020.

Ia menyoroti bahwa Bangka Belitung akan menutup periode bonus demografinya pada tahun 2042, menandakan fase penting dalam demografi nasional.

Data dari BKKBN menunjukkan bahwa Bangka Belitung berada di peringkat ketujuh secara nasional untuk persentase penduduk usia produktif, dengan angka mencapai 70,04% dan rasio ketergantungan yang relatif rendah sebesar 42,77.

Ini menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah tersebut.

Hasto menyarankan agar para pemimpin daerah memfokuskan pada pengembangan kualitas SDM, termasuk pendirian sekolah-sekolah vokasi untuk menekan angka pengangguran.

Ia juga menekankan pentingnya mengatasi isu stunting dan masalah kesehatan mental di kalangan remaja, serta penggunaan narkotika yang mencapai 5%.

Menghadapi akhir periode bonus demografi, Hasto mengingatkan tentang risiko terjebak dalam jebakan pendapatan menengah jika kualitas SDM tidak ditingkatkan.

Ia menyoroti bahwa banyak orang tua di masa mendatang mungkin akan memiliki pendidikan rendah dan kondisi ekonomi yang kurang, yang dapat membebani pembangunan nasional.

"Karena sudah kebanjiran usia tua. Usia tua itu umumnya tidak produktif karena usia tua di Indonesia pada umumnya pendidikan rendah, ekonomi lemah, orang tua kita itu begitu. Hari ini rata-rata pendidikan penduduk Indonesia 8,48 tahun artinya belum lulus SMP," ujarnya.

Halaman:

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah