Pemerintah Bahas Potensi Investasi Family Office di Indonesia

- 2 Juli 2024, 14:00 WIB
Pemerintah Indonesia membahas potensi investasi dari family office di Istana Kepresidenan Jakarta, dengan target menarik US$ 500 miliar dalam lima tahun ke depan.
Pemerintah Indonesia membahas potensi investasi dari family office di Istana Kepresidenan Jakarta, dengan target menarik US$ 500 miliar dalam lima tahun ke depan. /

Betare Belitong - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 1 Juli 2024.

Salah satu fokus pembahasan adalah harapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno agar Indonesia dapat menarik investasi sebesar 5% atau 500 miliar dolar AS dari dana pengelolaan family office.

Menurut Sandiaga, total dana yang dikelola oleh family office saat ini mencapai US$ 11,7 triliun. Sandiaga optimistis bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menarik sebagian dari dana tersebut, yang jika tercapai, bisa berarti masuknya investasi sebesar US$ 500 miliar dalam lima tahun ke depan.

Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), akan membentuk tim khusus untuk mengkaji aspek regulasi dan kesiapan Indonesia dalam menarik dana dari perusahaan keluarga atau family office.

Sandiaga menjelaskan bahwa family office adalah klaster keuangan yang menyediakan layanan untuk keluarga besar dalam menanamkan dana mereka. Tim khusus akan mengkaji potensi, regulasi, dan strategi untuk menarik investasi ini ke Indonesia.

Menurut Sandiaga, investasi dari family office ini merupakan peluang tambahan bagi Indonesia. Saat ini banyak family office dalam negeri yang lebih memilih menanamkan investasinya di luar negeri.

Pemerintah berencana untuk menyesuaikan regulasi guna menarik investasi dari family office, mengubah fokus investasi perusahaan keluarga dalam negeri untuk lebih banyak berinvestasi di dalam negeri.

Sandiaga berharap Indonesia dapat menawarkan daya tarik yang sebanding dengan Singapura, Dubai, dan Hong Kong, yang telah menjadi pusat investasi dari family office global. Diskusi juga mencatat Bali sebagai fokus utama dalam menarik investasi ini, dengan kajian lebih lanjut akan dilakukan dalam waktu satu bulan ke depan.***

Editor: Angga

Sumber: Media Indonesia


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah