Kelompok Hacker LockBit Serang Bank Sentral AS dengan Ransomware

- 29 Juni 2024, 08:00 WIB
Kelompok hacker LockBit melancarkan serangan ransomware terhadap Bank Sentral AS, mengancam untuk membocorkan data sensitif ekonomi AS jika tebusan tidak dibayar.
Kelompok hacker LockBit melancarkan serangan ransomware terhadap Bank Sentral AS, mengancam untuk membocorkan data sensitif ekonomi AS jika tebusan tidak dibayar. /Pixabay/

Betare Belitong - Kelompok hacker LockBit tidak hanya mengincar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Indonesia, tetapi juga melancarkan serangan terhadap Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed menggunakan ransomware.

Mereka mengancam untuk membocorkan data sebanyak 33 Terabyte yang diduga berisi informasi sensitif tentang perekonomian AS, jika tuntutan tebusan sebesar US$ 50 ribu tidak dipenuhi.

Serangan ini dilaporkan terjadi pada Selasa, 25 Juni 2024, dan merupakan bagian dari aksi serupa yang telah dilakukan LockBit sebelumnya, termasuk serangan terhadap PDNS 2 Indonesia dengan modus serupa menggunakan varian LockBit 3.0.

LockBit, kelompok peretas asal Rusia yang aktif sejak 2019, dikenal karena mengumumkan perbuatannya di dark web setelah meretas beberapa target seperti PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Thales Group, The Toronto Hospital for Sick Children, dan Bank Industri dan Komersial Tiongkok.

Respons terhadap serangan ini masih dalam proses, dengan FBI dan pihak berwenang AS belum memberikan komentar resmi mengenai respons pemerintah AS terhadap tuntutan tebusan yang diajukan oleh LockBit.

Menurut Kepala Penasihat Keamanan SentinelOne, Morgan Wright, serangan ini mungkin merupakan pembalasan atas tindakan yang dianggap atau nyata dari pihak AS.

Sementara itu, Agnidipta Sarkar dari ColorTokens menggarisbawahi pentingnya penanganan serius terhadap ancaman siber seperti ini, terutama dalam memprioritaskan keamanan siber mendasar untuk melindungi infrastruktur krusial seperti sistem perbankan.

Meskipun demikian, Bank Sentral AS dan pihak-pihak terkait mengklaim bahwa situasi telah dikendalikan dengan baik dan langkah-langkah peningkatan keamanan sedang dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.***

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah