Network
Betare Belitong - Banyak orang Indonesia yang menyukai kopi, bahkan sudah dalam taraf kecanduan. Lantas, di bulan Ramadan, ketika perut tidak terisi makanan dan minuman seharian penuh, apakah minum kopi saat sahur dan berbuka puasa disarankan, dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan?
“Mengonsumsi kopi ketika berbuka puasa aman-aman saja, asalkan tidak langsung saat perut kosong. Jangan saat beduk langsung minum kopi karena kopi punya tingkat keasaman yang tinggi dan berpotensi membuat asam lambung naik,” jelas ahli gizi dari Universitas Indonesia, Beta Sindiana Dewi.
“Disarankan untuk minum air putih dan penganan manis terlebih dahulu. Lantas, barulah mengonsumsi kopi setelahnya atau agak malam sesudah salat tarawih,” sambung salah satu pendiri Sahabat Gizi Indonesia tersebut.
Menurut Beta, minum kopi di waktu berbuka puasa bisa membantu membuat level gula darah yang turun selama berpuasa kembali stabil. Meski demikian, harus diperhatikan batas konsumsi kopi per hari, yakni 450 mg atau sekitar empat cangkir kopi, tanpa tambahan gula, krim, sirup, atau susu.
Maka, Kerap dianggap sebagai 'booster' yang ampuh, tak jarang kopi dijadikan sebagai salah satu menu yang menemani sahur.
Namun, sebenarnya bolehkah minum kopi saat sahur? Apakah ada efek tertentu yang disebabkan asupan kopi saat sahur?
Ahli kedokteran keluarga FKUI Marinda Asiah Nuril Haya mengatakan bahwa kopi sebenarnya tak disarankan dikonsumsi saat sahur. Gara-garanya adalah sifat diuretik yang dimiliki kafein.
Sifat diuretik pada kafein diketahui dapat membuat tubuh lebih cepat memproduksi urine. Akibatnya, intensitas buang air kecil akan meningkat. Bukan tak mungkin jika akhirnya bisa memicu dehidrasi.
"Kopi itu membuat kita lebih sering untuk buang air kecil. Sementara puasa, kan, enggak minum, tuh, berkurang cairan di dalam tubuh," ujar dokter yang akrab disapa Nuril ini.
