Perayaan Galungan: Simbol Kemenangan Kebenaran di Bali

- 27 Februari 2024, 17:15 WIB
Galungan adalah perayaan penting bagi umat Hindu di Bali yang terjadi setiap 210 hari, simbolisasi kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Galungan adalah perayaan penting bagi umat Hindu di Bali yang terjadi setiap 210 hari, simbolisasi kemenangan kebaikan atas kejahatan. /Wikipedia

Betare Belitong - Perayaan Galungan merupakan momen penting bagi umat Hindu di Bali, dirayakan setiap 210 hari pada hari Rabu Kliwon dalam wuku Dungulan.

Hari ini dianggap sebagai simbol dari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma).

Khas dengan pemasangan penjor—bambu hias di pinggir jalan—perayaan ini mencerminkan keindahan alam dan keteguhan nilai religius di Bali, terutama di era modern dimana Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang menawan dan religius.

Galungan juga diperingati sebagai hari di mana alam semesta dan isinya diciptakan, serta kemenangan Dharma atas Adharma.

Umat Hindu menunjukkan rasa syukur mereka dengan memberikan persembahan kepada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara dalam berbagai manifestasinya, dengan penjor yang dipasang merupakan simbol penghormatan kepada Bhatara Mahadewa.

Hari Umanis Galungan: Hari Berkumpul dan Berbagi

Hari Umanis Galungan, yang jatuh pada hari Kamis setelah Galungan, adalah waktu bagi umat Hindu untuk berkumpul bersama keluarga, melakukan persembahyangan, serta Dharma Santi.

Tradisi ngelawang, di mana anak-anak menarikan barong sambil diiringi musik gambelan dari rumah ke rumah, menjadi salah satu kegiatan yang menonjol.

Tradisi ini dipercaya dapat mengusir aura negatif dan mendatangkan aura positif, dengan penduduk rumah yang dikunjungi memberikan canang (sesajen) dan uang sebagai tanda terima kasih. ***

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah