Network
Betare Belitong – Perayaan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW selalu menjadi saat istimewa bagi umat Islam di Indonesia. Peristiwa Isra Miraj, yang dikenal sebagai cikal bakal perintah salat lima waktu dalam Islam, terjadi pada malam 27 Rajab menurut kalender Hijriah.
Di berbagai wilayah di Indonesia, terdapat tradisi-tradisi unik dan sarat makna yang menjadi bagian dari perayaan Isra Miraj. Berikut adalah beberapa tradisi unik perayaan Isra Miraj di Indonesia:
1. Rajaban di Cirebon
Masyarakat Cirebon, Jawa Barat, merayakan Isra Miraj dengan tradisi “Rajaban”. Tradisi ini melibatkan ziarah ke makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan di Plangon, dua tokoh ulama penyebar Islam di Cirebon.
2. Nganggung di Bangka Belitung
Di Bangka Belitung, tradisi “Nganggung” menjadi ciri khas perayaan Isra Miraj. Melibatkan pawai ancak, miniatur masjid, dan replika Buraq, tradisi ini disertai dengan pengiring musik tradisional.
3. Rejeban Peksi Buraq Yogyakarta
Yogyakarta memiliki tradisi “Rejeban Peksi Buraq” yang diwarnai oleh pawai ancak berbentuk burung Buraq. Tradisi ini menggambarkan perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus langit ketujuh.
4. Khatam Kitab Arjo Temanggung
Masyarakat Desa Wonohoyo, Temanggung, Jawa Tengah, melaksanakan tradisi “Khatam Kitab Arjo” untuk memperingati Isra Miraj. Tradisi ini melibatkan pembacaan Kitab Arjo yang memuat kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW.
5. Ngurisan di Gresik
Tradisi “Ngurisan” di Gresik, Jawa Timur, melibatkan pemotongan rambut anak-anak di bawah tujuh tahun. Tradisi ini ditemani dengan doa agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang beriman dan berakhlak baik.
Tradisi-tradisi unik ini bukan hanya merayakan Isra Miraj, tetapi juga berfungsi sebagai upaya pelestarian budaya dan kearifan lokal di berbagai daerah Indonesia. Di balik keseruan tradisi-tradisi ini, terkandung makna spiritual yang mengajak umat Islam untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ***
