Sejarah dan Makna Di Balik Pakaian Kebaya di Hari Kartini

- 20 April 2024, 20:23 WIB
Kebaya Simbol Kesederhanaan dan Keanggunan Wanita Indonesia.
Kebaya Simbol Kesederhanaan dan Keanggunan Wanita Indonesia. /iStock/

Betare Belitong - Setiap tanggal 21 April, peringatan Hari Kartini di Indonesia dihiasi dengan wanita-wanita yang mengenakan kebaya, menghormati tokoh pahlawan nasional itu yang dikenal karena sering mengenakan busana tersebut. Tetapi, apa sebenarnya kebaya dan apa sejarahnya?

Kebaya adalah pakaian tradisional perempuan Indonesia yang terdiri dari bagian atas dan dipadukan dengan kain panjang atau sarung di bagian bawahnya.

Pakaian ini sering disebut juga sebagai kabaya pasere jika warna dan motifnya sama dengan bagian bawahnya, yang disebut daing. Biasanya, kebaya digunakan pada acara resmi seperti upacara kelahiran, pernikahan, atau acara kedukaan.

Sejarah kebaya di Indonesia dimulai sekitar abad ke-15 atau ke-16. Kata "Kebaya" sendiri berasal dari "Abaya" yang berarti jubah atau pakaian. Pemerintah Indonesia bahkan telah mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda UNESCO.

Kebaya tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan, dan keteguhan perempuan Indonesia.

Setiap detil pada kebaya memiliki makna tersendiri, seperti paduan bawahan yang melambangkan kelembutan, lilitan kain yang mengajarkan perempuan untuk bergerak dengan lembut dan halus, serta potongan kebaya yang melekat pada tubuh yang menuntut perempuan untuk selalu menyesuaikan diri dan mandiri.

Bahkan, stagen atau ikat pinggang kebaya memiliki makna filosofis yang mendalam, melambangkan kesabaran yang tinggi.

Dengan memakai kebaya, wanita Indonesia tidak hanya menghormati Kartini, tetapi juga mewujudkan simbol-simbol dan nilai-nilai yang tercermin dalam busana tradisional ini.***

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x