Pemboman Israel Terus Menimbulkan Kengerian di Gaza

- 29 Maret 2024, 15:30 WIB
Serangan bom Israel di Gaza memperburuk situasi kemanusiaan, meninggalkan warga Gaza dalam ketakutan dan keputusasaan.
Serangan bom Israel di Gaza memperburuk situasi kemanusiaan, meninggalkan warga Gaza dalam ketakutan dan keputusasaan. /X.com @rama878694/

Betare Belitong - Jalur Gaza bagian selatan kembali menjadi sasaran serangan bom yang hebat dari Israel semalam. Meskipun tekanan internasional untuk mencapai gencatan senjata di wilayah Palestina semakin meningkat, serangan tersebut terus berlanjut, meninggalkan warga Gaza dalam ketakutan dan keputusasaan.

Rafah, kota selatan terakhir di Gaza yang belum diserang oleh pasukan darat Israel, kini menjadi pusat perhatian dunia. Dengan 1,5 juta penduduk yang berdesakan di wilayah tersebut, banyak yang mengungsi ke selatan menuju perbatasan dengan Mesir, mencari perlindungan dari serangan yang mematikan.

Suara ledakan dan asap terlihat membubung di Kota Gaza utara, tempat pasukan Israel menargetkan rumah sakit terbesar di kota itu selama lebih dari seminggu.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa 66 orang tewas dalam serangan udara Israel dalam semalam, termasuk di dan sekitar Rafah, menambah daftar korban yang sudah terlalu panjang.

Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi pertamanya yang mendesak gencatan senjata, pertempuran terus berlanjut.

Pasukan Israel masih mengepung rumah sakit di Khan Younis, dan ribuan orang terjebak di dalamnya, menghadapi ancaman kelaparan dan kematian yang mengintai.

Infrastruktur Gaza hancur berantakan, dengan 85% penduduk menjadi pengungsi dan 60% infrastruktur mengalami kerusakan atau hancur total. Warga Gaza yang putus asa mencoba mendapatkan bantuan makanan, bahkan dengan risiko nyawa mereka. Hamas meminta negara-negara donor untuk menghentikan pengiriman bantuan udara, sementara juga menuntut agar Israel memperbolehkan lebih banyak truk bantuan memasuki wilayah Gaza.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin parah, dan lebih banyak bantuan diperlukan melalui jalan darat untuk mencegah kelaparan yang mengancam.

PBB dan negara-negara lain berupaya untuk mendapatkan bantuan ke Gaza melalui jalan darat, sementara pengiriman bantuan udara juga terus dilakukan. Namun, upaya ini masih terhambat oleh pengepungan Israel dan situasi konflik yang belum mereda.

Halaman:

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x