Network
Betare Belitong - Demonstrasi pro-Palestina telah meluas di seluruh dunia, mulai dari Indonesia, Turki, Inggris, hingga Perancis, Malaysia, Swedia, Kyrgyzstan, dan Amerika Serikat. Para pengunjuk rasa dari berbagai negara tersebut menuntut agar serangan gencar di Gaza segera dihentikan.
Berita dari berbagai sumber seperti Daily Mail dan Voice of America mengungkapkan terus berlanjutnya serangan brutal Israel terhadap Gaza.
Laporan terbaru bahkan menunjukkan penggunaan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional, mengingatkan pada kengerian krematorium dan Holocaust di Gaza.
Serangan Israel yang tidak pandang bulu telah merenggut lebih dari 8.000 nyawa warga Palestina, termasuk banyak anak-anak dan perempuan. Sementara itu, serangan Hamas pada 7 Oktober menyebabkan 1.400 korban di Israel.
Serangan yang dilakukan Israel telah memicu gelombang protes di seluruh dunia. Di Indonesia, demonstran menggelar aksi di depan Kedutaan Besar AS yang dijaga ketat di Jakarta, menuntut agar perang dan pemboman di Gaza dihentikan.
Di Istanbul, Turki, demonstran berkumpul di depan Konsulat Israel, mengutuk serangan Israel dan menyatakan solidaritas.
Demonstrasi serupa juga terjadi di Ankara, dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai penjahat perang.
Aksi damai juga terjadi di Denmark, Tunisia, dan Yordania, dengan lilin dinyalakan sebagai bentuk solidaritas di luar Kedutaan Besar Perancis di Tunis dan peti mati anak-anak ditempatkan di Alun-Alun Balai Kota di Kopenhagen.
Di Inggris, puluhan ribu demonstran pro-Palestina menghadapi hujan lebat di London, menuntut agar Israel menghentikan pemboman Gaza. Saat bantuan masuk ke Gaza, para pengunjuk rasa berkumpul di Marble Arch dekat Hyde Park sebelum berbaris ke Whitehall.
