Network
Betare Belitong - Dosen Konservasi Sumber Daya Alam Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel), Randi Syafutra, mengungkapkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki kekayaan alam yang unik, terutama dalam hal keberadaan tujuh spesies ikan air tawar yang hanya ditemukan di wilayah tersebut.
Menurut Randi, ketujuh ikan tersebut, antara lain Sundadanio Gargula, Parosphromenus deissneri (Gurami Paros), Betta burdigala (Tempalak Mirah), Parosphromenus Juelinae, Betta Chloropharynx (Tempala Budu), Betta Schalleri (Tempalak Mirah), dan Encheloclarias tapeinopterus (Kelik Sulung), memiliki habitat eksklusif di Kepulauan Bangka Belitung.
Randi juga menjelaskan bahwa tidak semua satwa di Bangka Belitung termasuk kategori endemik. Dia memberikan contoh Mentilin dan Kukang Bangka yang, meskipun ada di Bangka Belitung, juga dapat ditemukan di daerah lain.
Selain fauna, Randi juga menyebutkan beberapa flora khas Bangka Belitung. Meskipun tidak termasuk endemik, flora ini memiliki nilai ekologis yang penting. Randi menekankan pentingnya upaya konservasi untuk menjaga keberadaan tujuh spesies ikan endemik ini agar tidak punah.
Randi menegaskan perlunya upaya konservasi yang lebih serius untuk melindungi keberadaan ikan-ikan endemik ini. Dia menyebutkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak diperlukan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti pelarangan, sosialisasi, dan penelitian.
Selain ikan-ikan air tawar endemik, ikan tempalak, atau ikan tepalak, juga terancam punah. Pembina Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung, Landa, mengungkapkan bahwa tiga jenis ikan tempalak masuk dalam kategori terancam punah, dan upaya konservasi telah dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup mereka.***
