Konflik Membara di Timur Tengah: Iran vs Israel

- 16 April 2024, 20:56 WIB
Konflik membara Iran menyerang Israel dalam serangan misil dan drone pertamanya, menciptakan ketegangan baru di Timur Tengah.
Konflik membara Iran menyerang Israel dalam serangan misil dan drone pertamanya, menciptakan ketegangan baru di Timur Tengah. /YouTube/

Betare Belitong - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Iran menyerang Israel dengan tembakan misil dan serangan drone, menciptakan momen bersejarah dalam konflik panjang kedua negara di Timur Tengah.

Idul Fitri tahun ini tidak membawa kedamaian bagi kawasan Timur Tengah, karena konflik di antara Iran dan Israel malah semakin memanas. Empat hari setelah Idul Fitri, Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

Pada dini hari Minggu, 14 April 2024, dalam serangan yang dinamai "Operasi Janji Jujur", Iran meluncurkan lebih dari 170 pesawat nirawak, 30 rudal jelajah, dan 120 misil balistik ke arah Israel. Serangan ini disertai dengan penembakan roket oleh milisi yang didukung Iran dari negara-negara sekitarnya.

Meskipun Israel telah mempersiapkan diri, berhasil menangkal sebagian besar proyektil dan drone Iran, namun sejumlah misil dan rudal berhasil mencapai wilayah Israel. Meskipun demikian, kerusakan yang diakibatkan pada infrastruktur militer Israel tergolong ringan.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa dari pihak militer Israel, hanya seorang anak yang terluka akibat serangan tersebut.

Namun, serangan ini menandai babak baru dalam konflik antara kedua negara, karena ini adalah pertama kalinya Iran menyerang langsung wilayah Israel.

Awalnya, hubungan antara Iran dan Israel tergolong harmonis. Dekade 1950-1970 awal bahkan menjadi masa keemasan hubungan mereka, didorong oleh kepentingan geopolitik bersama. Namun, segalanya berubah setelah Revolusi Iran pada 1979, yang membawa rezim anti-Zionis ke kekuasaan.

Revolution Iran memicu perubahan drastis dalam hubungan kedua negara, dengan Iran mengadopsi sikap permusuhan terhadap Israel dan memutuskan semua hubungan diplomatik. Sejak itu, Iran mulai memperkuat dukungan terhadap kelompok-kelompok proxy yang melawan Israel.

Meskipun terjadi pergeseran ideologis, hubungan rahasia antara Iran dan Israel tetap ada, terutama selama Perang Iran-Irak di tahun 1980-an.

Halaman:

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah