Tantangan Krisis Air di Pulau Jawa: Menghadapi Ancaman Kekeringan di Masa Depan

- 25 Maret 2024, 21:26 WIB
Krisis air di Pulau Jawa mengancam keberlanjutan, menuntut langkah konkret dalam pengelolaan sumber daya air.
Krisis air di Pulau Jawa mengancam keberlanjutan, menuntut langkah konkret dalam pengelolaan sumber daya air. /iStock/

Betare Belitong - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya air, dengan memiliki 6% dari potensi air dunia.

Namun, di balik kekayaan tersebut, Pulau Jawa, yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pemukiman terpadat di Indonesia, diprediksi akan mengalami kekurangan air bersih yang signifikan pada tahun 2040.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab potensial dari krisis air ini meliputi perubahan iklim yang terjadi secara global, pertambahan penduduk yang terus meningkat, dan alih fungsi lahan dari area resapan menjadi pemukiman dan daerah industri.

Curah hujan yang menurun dan peningkatan suhu udara juga memperparah kondisi ini dengan mengurangi ketersediaan air secara alami.

Dampak dari krisis air sudah mulai dirasakan oleh sebagian penduduk di Jawa, terutama pada musim kemarau. Kesulitan mendapatkan akses air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak menjadi masalah utama. Beberapa daerah bahkan sudah mengalami kekeringan akut, menyebabkan masyarakat harus bergantung pada bantuan air dari pemerintah.

Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi krisis air ini, termasuk dengan membangun sistem penyediaan air minum baru (SPAM) dan proyek pembangunan bendungan.

Namun, beberapa ahli mempertanyakan efektivitas dari upaya-upaya tersebut, mengingat masih adanya masalah-masalah struktural yang belum terselesaikan.

Solusi-solusi yang diajukan untuk mengatasi krisis air meliputi pembangunan lebih banyak penampungan air, penggunaan teknologi penjernih air, dan peningkatan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penghematan air.

Selain itu, perlunya perhatian lebih terhadap pemanfaatan air marjinal dan sungai-sungai yang belum dimanfaatkan sepenuhnya juga disoroti sebagai langkah yang penting.

Halaman:

Editor: Angga


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah